Saya merancang tapi Allah menentukan.

Behaving like this is more painful than the old days. I felt it before. And now I felt again but in the different ways. I wish and I hope not into this situation anymore but who am I to write my destiny?

Saya nak begitu tapi dapat begini sebab Allah kata begini lebih baik.

Saya nak begini tapi Allah beri saya begitu sebab Allah kata begitu lagi elok untuk kamu.

Saya nak macam nie tapi Allah tak nak bagi. Saya nak macam tu jugak tapi tak dapat-dapat. Rupa-rupanya Allah nak bagi sesuatu yang lebih baik.

Saya gembira. bahagia. ketawa. tapi tiba-tiba saya nangis. Saya nak happy tapi Allah cakap sedikit kesusahan/kesedihan tidak membuat kita sedih selamanya.

Saya suka sangat benda tu dan saya nak benda tu jadi milik saya tapi Allah tak beri pada saya sebaliknya saya dapat yang lebih baik dari apa yang saya nak.

Saya sayang sangat benda tu. saya tak nak kehilangan dia. Tapi Allah tarik nikmat tu sebab ia bukan milik saya. Allah cuma pinjamkan dia sekejap pada saya untuk saya mengingati sesuatu yang pernah saya miliki.

 And it makes me think back, what happen if I get all what I want?

I never wanted to be alone and I'm not heartless. But we humans, are hard to understand. I can't understand you. You don't understand me. Yet, I believe that for everything we do, we have reasons that only Allah knows what and whether it is wrong or right.

p/s:the truth is, it is not safe to be alone no matter how strong you are. No matter how well you think you've gotten everything in control. Whatever it is, you need others. but its better to be alone sometimes.